Daerah Maluku 

Kepala Stasiun Geofisika Saumlaki, Apresiasi Tindakan Evakuasi Mandiri Warga Saat Gempa

Saumlaki, indonesiatimur.co – Apresiasi terhadap tindakan warga masyarakat di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) yang dinilai sangat tanggap dengan cara melakukan proses “Evakuasi Mandiri” saat menghadapi Bencana Gempa Bumi yang terjadi pada Selasa, 10 Januari pekan lalu, diberikan Kepala Stasiun Geofisika Saumlaki, George F. A. Muabuay, saat ditemui media ini, Senin (16/01/2023) di ruang kerjanya.

Dirinya menilai bahwa tindakan Evakuasi Mandiri yang telah dilakukan seluruh warga masyarakat di Bumi Duan Lolat ini pada areal Jalan Poros Kota Saumlaki, merupakan suatu tindakan yang sangat tepat, meskipun menurutnya, masyarakat masih perlu untuk selalu diberikan edukasi maupun pemahaman tentang tindakan yang dilakukan tersebut.

“Mungkin karena kepanikan, masyarakat dengan sendirinya melakukan evakuasi mandiri untuk menyelamatkan diri di daerah yang letaknya lebih tinggi. Itu memang tindakan yang tepat, namun masyarakat masih perlu diberikan edukasi maupun pemahaman atas tindakan tersebut, pasalnya informasi yang kami sebarkan kala itu, ketinggian gelombang jika terjadi Tsunami, hanya berkisar 0,5 hingga 3 meter dari permukaan laut sehingga untuk mencapai wilayah Jalan Poros, kemungkinannya sangatlah kecil. Perlu kita berikan apresiasi kepada masyarakat di KKT karena sekalipun belum adanya perintah atau informasi proses evakuasi, namun masyarakat mungkin sudah cukup teredukasi sehingga dengan sendirinya melakukan proses evakuasi,” ujarnya.

Ia mencontohkan, saat terjadi gempa, masyarakat yang notabenenya sudah berada di daerah yang cukup tinggi, mereka masih tetap melakukan evakuasi mandiri ke areal Jalan Poros yang posisinya lebih tinggi lagi, padahal dari informasi warning yang dikeluarkan pihaknya, potensi Tsunami adalah dari 0,5 sampai dengan 3 meter dari permukaan laut.

“Secara logika berfikir kita, posisi tinggal masyarakat yang sudah lebih dari perkiraan tinggi gelombang Tsunami yang kami informasikan itu, mereka masih saja melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih tinggi lagi. Hal itu terjadi karena mungkin timbulnya kepanikan di masyarakat, sehingga hal ini tentunya cukup beralasan agar masyarakat harus diberikan edukasi lagi tentang hal itu,” terangnya. (it-03)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.